Alhamdulillah, selalu ada yang harus disyukuri. Perjalanan membawa saya di sini, di ruang belajar dalam Program Guru Penggerak Angkatan 6 sebagai Pengajar Praktik. Program Guru Penggerak ( PGP ) merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Kemendikbud mengajak para guru - guru terbaik bangsa untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia dengan menjadi guru penggerak. Sedangkan pengajar praktik adalah orang yang mendampingi ( mentor/ coach ) peserta menjalankan perannya sebagai calon guru penggerak, khususnya pada saat pelatihan selama 6 bulan.Pengajar praktik melakukan proses pendampingan secara tatap muka pada tahap lokakarya dan pendampingan individu.
Sebelum mendaftar seleksi pengajar praktik, sempat ada dialog dalam diri, semacam meyakinkan diri dan meluruskan niatan untuk bergabung dalam program ini. Semangat bismillah, begitu saya gaungkan dalam diri untuk menjadi guru yang terus belajar, bertumbuh dan bermanfaat. Sekian tahun menjadi guru sekaligus Kepala Sekolah di Sekolah Islam Terpadu membelajarkan bahwa seorang guru seyogyanya senantiasa menjadi guru pembelajar. Semangat Tholabul ilmi dan berkontribusi menjadi semacam DNA dalam perjalanan menjadi guru. Dengan jejak perjalanan merintis Sekolah Islam Terpadu dan pengelolaan sekolah menjadi bekal tulisan Essay dalam seleksi pengajar praktik. Dengan setitik jejak, barangkali ada yang bisa saya bagikan, bukankah " Sampaikanlah walaupun satu ayat ?" , demikian guru - guru saya mengajarkan.
Sekilas mengingat kembali perjalanan seleksi Pengajar praktik yang meliputi tiga tahapan. Seleksi tahap awal merupakan seleksi dokumen dan essay yang telah dikirimkan. Kebetulan untuk Kabupaten Rembang baru mendapat kesempatan di angkatan 6. Secara otomatis, rekrutmen pengajar praktik tidak diambil dari lulusan guru penggerak, namun dari peserta yang memenuhi persyaratan yaitu : Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Praktisi maupun guru yang memiliki pengalaman pengelolaan guru. Saat mendaftar, status saya sudah selesai menunaikan tugas Kepala Sekolah dan bertugas menjadi guru sekaligus tugas tambahan ketua Bidang Pendidikan di Yayasan. Setelah dinyatakan lulus tahap 1 , seleksi tahap 2 meliputi penyusunan rencana pembelajaran, simulasi mengajar dan wawancara secara daring. Yang cukup terkesan adalah wawancara selama 60 menit 😍 bersama dua pewawancara. Adapun daftar pertanyaan yang diajukan tidak jauh - jauh dari essay yang telah saya kirimkan di tahap sebelumnya. Nah ,,, jadi ingat waktu itu menulis essay lewat HP sambil rebahan dan nidurkan anak terkecil. Secara otomatis, tidak sempat menyalin tulisan essay di dokumen. Namun alhamdulillah, karena apa yang yang saya tuliskan adalah yang sudah saya jalani, maka seolah ingatan itu kembali muncul. Dan qadarullah akhirnya sampai di seleksi tahap 3 yaitu pembekalan pengajar praktik selama full 2 pekan daring. Suka duka, halangan rintangan terlewati, allah beri kemudahan segala sesuatunya, diri yang penuh keterbatasan Allah izinkan melanjutkan perjalanan ini.
Perjalanan PGP angkatan 6 dimulai 24 Agustus 2022, dibuka secara serentak oleh mendikbud secara daring. pembelajaran daring CGP via LMS sudah berjalan begitupun lokkarya orientasi secara daring. Hingga pada tanggal 9 - 11 Oktober 2022, Balai Besar Guru Penggerak ( BBGP ) Provinsi Jawa Tengah mengundang kami untuk Rapat Koordinasi pendampingan PGP angkatan 4, 5 dan 6 dengan tempat berbeda namun dalam satu kota " Surakarta ". Alhamdulillah dari Rembang, kami berdelapan belas dapat berangkat semua.
Rapat koordinasi kali ini membahas persiapan pendampingan calon guru penggerak, rencana pendampingan dan persiapan lokakarya. Kegiatan berjalan dengan lancar dan semakin bersemangat untuk menunaikan tugas - tugas pengajar praktik. Semoga Allah memberikan kelancaran, kesuksesan program ini serta keberkahan segala sesuatunya,,aamiin
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar