Selasa, 07 April 2015

Formula Profesorku

Profesor begitu aku menyebutnya. Kaca matanya yang tebal dan berantai, mengingatkanku akan sekilas wajah professor yang sedang berkutat di laboratorium. Dan bisa jadi ia pun sedang berkutat dalam laboratorium fikirannya. Kadang tak mudah bagiku memahaminya. Hanya saja, selalu ada sesuatu yang baru “ penemuan baru “ begitu ia menyebutkannya.sesuatu yang kadang mengagetkanku. Tak jarang pula, ia langsung berekspresi menunjukkan padaku. Hu..hu..mengharukan.

Aku bahagia, ia bisa menunjukkan apa yang dirasakannya. Apa yang diinginkannya,Meski terkadang dengan cara yang manis dan bahkan sangat manis untuk anak seusianya. Namun tak jarang pula ia hanya diam seribu basa. Menyimpan semua rasa. Ia hanya melirikku, memandangku penuh arti. Lalu tiba – tiba ia mengejutkanku dengan apa yang ia lakukan. Ia cukup berkata “ ustadzah…” seperti melihat slide actionnya, lalu ia tunjukkan apa yang ingin ia tunjukkan..dan tersenyumlah ia. Senyuman termanis pun kuberikan untuknya.

Dan sampailah hari ini, hari yang mengajarkanku banyak arti. Mengajariku banyak bersyukur.
2 hari tak kulihat senyumnya. Bukan karena ia tidak tersenyum.namun karena aku yang tak memperhatikan. 2 hari yang menyibukkanku. Aku yang mestinya menyibukkan waktuku. Berbalik arah waktu yang mengejarku. Bukan salah siapa- siapa. Salahku sendiri yang lena, lena memanage waktu, lena menyapanya, hingga aku terlewati senyum – senyum bahagianya.

Kukejar waktuku dengan tumpukan tugas yang menantiku. Dari balik jendela, Sesekali kuarahkan pandangan ke luar. Anak – anak berlarian , berteriak, tertawa lepas. Jam istirahat. Akupun tersenyum melepas lelah. Terlintas di benakku “ asyiknya dunia anak ”. kulanjutkan lagi kesibukanku. Jari jemari terus menari di atas tuts – tuts keyboard. Menyapa abjad , spasi, enter dan sesekali back space. Lelahkah aku? “ tidak “ begitu kukatakan pada hatiku, ini harus selesai, pikirku. Mumpung hari ini tidak ada jam ngajar, mumpung ada waktu. Aji mumpung jadinya ^_^

Teet…teet…teeet…bel tanda istirahat menghentikanku.
Sejenak tertegun, mengingat sesuatu_^_^ waktunya istirahat. Kulemaskan jari – jariku, kugerakkan kepalaku.membuang semua penat.
 “ Allahu akbar “ ! kupekikkan dalam hatiku.
 Akupun bangkit meninggalkan kursi yang mungkin sudah penat juga kududuki. Kulangkahkan kaki menuju pintu, keluar..anak – anak dengan keceriannya menyapaku

 “ ustadzah..ustadzah..” reflex, senyum terindah pun untuk mereka.
aku tertegun, ada sesuatu yang hilang..apa ya? Pikirku..ups ! senyuman itu, senyuman unik yang hampir tiap hari memberiku seuatu yang baru. Profesorku, di mana engkau ?? mataku menyusuri setiap anak yang lewat, menyapu setiap sudut yang terjangkau.
 Tiba – tiba kurasakan ada yang menatapku dari belakang. Kubalikkan badan.
 “ ustadzah…” setangkai bunga beserta vasnya terulur untukku.
Bahagianya hatiku. Alhamdulilah, kulihat lagi senyum itu, semakin lebar dan lebar..dan ia pun berjalan cepat meninggalkanku.
 “Makasih ya sayang…”_ profesorku, kutunggu formula terbaru darimu. ^_^ alhamdulilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar